Pada
kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman saya ketika menjalani seleksi
subtantif beasiswa LPDP yaitu Wawancara. Sebelum seleksi subtantif terlebih
dahulu kita dahurkan lulus seleksi administrative. Pengumuman kelulusan seleksi
administrative biasanya diumumkan 7-14 hari, waktu itu saya menerima notif
kelulusan 13 hari setelah penutupan beasiswa periode 3. Notif nya dalam bentuk
SMS dan email dan saya terima pada jam setengah 11 malam sewaktu saya akan
tidur. Rasanya senang luar biasa dinyatakan lulus seleksi administrative,
karena jalan untuk mendapatkan beasiswa semakin dekat.
Wawancara saya
dijadwalkan pada tanggal 27 Agustus 2015 pukul 08.45 WITA. Sebelum wawancara,
saya sebelumnya mengikuti seleksi subtantif lainnya ( LGD, Essay On the Spot
dan Verifikasi Berkas) pada tanggal 26 Agustus 2015. Sebelum menghadapi segala
tes, saya menyempatkan diri untuk mengobrol dengan para awardee lain yang baru
saya kenal pada saat itu. Mereka semua baik dan kami saling berbagi informasi
kiat-kiat mengikuti segala rangkaian tes. Ada kak Kice dari Palu (yang
memberikan saya contoh draft soal wawancara, makasih banyak kak J ), Kak Ika dari UNM
Makassar (yang sangat ramah dan ceria), kak Sri dari Unismuh Makassar (menurut
saya, siapapun yang kenal dengan kak Sri walaupun dalam waktu singkat pasti
menyukai kepribadiannya yang ramah, ceria, bijak dan selalu menenangkan saya
ketika saya gugup untuk mengahdapi tes), Kak Wilda dari UI (yang memberikan
banyak informasi mengenai kuliah di UI, universitas yang rencananya saya pilih
menjadi universitas tujuan), Kak Inna Unhas (Kak inna adalah senior saya di FKM
Unhas dan di Organisasi FLP), dan masih banyak teman-teman dengan kepribadian
baik lainnya yang agak ribet saya jelaskan satu-persatu. Tapi satu hal yang
saya sadari bahwa TIDAK ADA AURA PERSAINGAN DIANTARA PARA PELAMAR BEASISWA
LPDP, kami justru saling berbagi infromasi yang kami ketahui karena BEASISWA
LPDP TIDAK MEMBUAT KITA BERSAING DENGAN ORNAG LAIN MELAINKAN BERSAING DENGAN
DIRI KITA SENDIRI UNTUK MEMENUHI KRITERIA YANG DIHARAPKAN LPDP.
Jadi saran
saya, jangan menjadi pasif ketika datang di lokasi seleksi. Sapalah orang-orang
yang ada di sekitar kalian. Kalau tidak terbiasa menyapa minimal senyum kepada
orang yang tiba-tiba melihat anda dan berikan respon yang baik jika anda disapa
oleh peserta lain. Hal tersebut sangat berguna untuk mengurangi gugup dan
mendapatkan gambaran seleksi dari berbagai sudut pandang. Pukul 08.45 WITA nama
saya dipanggil untuk naik ke tempat wawancara. Sebelum dipanggil saya merasa
sangat gugup karena saya memiliki kelemahan dalam tes wawancara. Dua kali saya
mengikuti wawancara yang berbeda dan hasilnya nihil, baru di LPDP saya merasa
berhasil…Untungnya..hehehe. Tangan saya mulai mendingin, pikiran saya melantur
kemana-mana bahkan untuk berdiri rasanya berat..hehehe..lebay. But it’s true,
saya mengalami hal tersebut sampai Kak Sri datang dan melihat kegugupan saya,
Kak Sri yang seorang guru kemudian dengan baik hati menenangkan saya, mengajak
saya mengobrol dengan peserta lain sehingga kegugupan saya perlahan-lahan
hilang hingga nama saya dipanggil.
Saya mendapat
kelompok 6 dalam wawancara tetapi saking gugupnya, saya malah pergi ke meja
nomor 9 yang pada saat itu saya kira nomor 6. Tentu saja saya diusir perlahan,
saya masih belum memahami kenapa saya diusir sampai saya lihat nomor mejanya
yang ternyata 9. Setelah itu, panitia pelaksana menegur saya dan bilang kenapa
tidak ke meja nomor 6? Dari tadi interviewer nya sudah menunggu…hehehe. So
foolish…J
Saya kemudian
tersenyum, dan duduk di kursi yang disediakan. Saya bahkan lupa untuk menjabat
tangan para interviewer karena gugup. Hehehe….saya tersenyum tulus kepada para
interviewer. Interviewer menyatakan bahwa semua proses wawancara akan direkam
untuk keperluan penilaian. Saya tentunya menyetujui. Pertanyaan yang muncul
yaitu :
Siapa nama anda ?
Darimana anda berasal ?
Berapa KM daerah asal anda ke tempat test ? (Pertanyaan ini membuat
saya melongo, dengan jujur saya menjawab tidak tau..hehe..saya hanya menjawab
kalau naik kendaraan dari Parepare ke Makassar sekitar 3-4 jam)
Anda ingin mendaftar di universitas dan fakultas apa ?
Mengapa universitas dan fakultas itu yang
dipilih ? (Kuasai rencana studi anda)
Apa pentingnya fakultas kamu untuk
Indonesia ?
Mengapa tidak melanjutkan magister di
universitas asal lagi ? (Katakan alasan anda dengan cerdas tanpa
merendahkan universitas asal anda)
Apa yang akan anda lakukan ketika lulus ? (Pertanyaan
ini sangat tricky, jangan menjawab asal-asalan, jawab sesuai dengan essay yang
anda tulis dan tahu betul bagaimana cara meraihnya )
Dimana akan mengabdi setelah lulus ? (Pertanyaan
ini juga tricky, karena harus di spesifikkan di daerah mana, wakuu saya
menjawab pertanyaan ini, ibu psikolog nya geleng-geleng kepala dan tersenyum
penuh arti..hehehe)
Organisasi apa yang diikuti ketika
berkuliah ? (pertanyaan seputar organisasi agak banyak, kuasai peran anda di
setiap organisasi tersebut dan fungsinya bagi orang lain !)
Mengapa anda bisa mendapatkan skor TOEFL
sekian ? Ceritakan prosesnya ?
Tell me the most impressive moment in your
life ? (Pada pertanyaan ini saya menjawab dengan bahasa inggris dan memilih
satu moment yang menurut saya menjadi titik balik dimana saya yang dulunya
kurang percaya diri bisa berubah menjadi lebih baik, sebenarnya moment tersebut
sudah saya jelaskan di essay )
Wawancara
hanya berlangsung 20-25 menit, terasa sangat singkat. Tipsnya, yaitu :
1.
Usahakan untuk selalu tersenyum dan menjawab
dengan tegas pertanyaan yang diajukan.
2.
Tidak berbohong.
3.
Dalam menjawab, jangan pernah merendahkan
Indonesia karena biar bagaimanapun Negara yang akan membiayai studii anda.
Kalau ada yang tidak berkenan dengan Indonesia sampaikan secara halus dan tidak
terlalu frontal.
4.
Yakinkan interviewer bahwa anda pantas
mendapatkan beasiswa tersebut tapi jangan terkesan terlalu sombong dan sok tau.
5.
Lihat mata para interviewer.
6.
Usahakan menjawab semua pertanyaan , jika kurang
tau katakan dengan cerdas mengapa anda tidak tau setidaknya ada alternative jawaban
mengapa anda tidak tau jawaban yang sebenarnya.
7.
Berbicara dengan tenang dan tidak terlalu cepat.
8.
Jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah
wawancara.
Semoga
wawancara anda juga akan berjalan lancar dan baik….Amin J
-RE.
Tujuan kampus apa?