Pengalaman Tes CPNS 2018

Rabu, 26 Desember 2018

Hi reader
It's really long long time after I post new article…
Kali ini, saya akan membahas pengalaman tes CPNS di Kementrian Agama dengan formasi Lulusan terbaik untuk menjadi dosen kesehatan lingkungan di UIN Alauddin Makassar (UINAM)
Saat ini saya sedang menunggu pengumuman hasil SKB dan untuk mengurangi nervous menunggu hasil saya menulis apa yang saya alami demi mendapat gelar ASN, hehe

Okay dimulai ketika saya diwisuda September tahun ini saya mendapat kabar kalau akan ada penerimaan cpns untuk kementrian dan pemda. Sebagai fresh graduated, saya tentunya tidak mau melewatkan kesempatan kerja ini karena timingnya sangat pas dengan waktu kelulusan saya.
Saya kemudian mencari universitas apa saja yang membuka formasi untuk dosen kesehatan lingkungan.

Awalnya saya tertarik mendaftar di Universitas Sulawesi Barat. Namun karena beberapa pertimbangan yang saya rapatkan bersama orang tua dan meminta saran kepada beberapa orang akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar di UINAM. Sebenarnya saya agak ragu untuk mendaftar di UINAM karena ternyata universitas ini tidak dibawahi oleh kemenristek dikti melainkan dibawahi oleh Kementrian Agama. Selain itu, mendengar cerita dari orang-orang sekitar bahwa salah satu tes yang akan saya lalui di UINAM yaitu bahasa arab dan membaca kitab gundul. Saya yang tidak pernah punya background pendidikan islam formal tentunya khawatir, pemahaman saya saja mengenai islam masih tergolong sangat amat standar, apalagi untuk berbahasa arab dan kitab gundul.
Tapi karena hasil perundingan bersama keluarga lebih cenderung ke UINAM karena lokasi UINAM terletak di Makassar, jadilah saya nekat.

Saya mulai melakukan proses pendaftaran melalui website www.sscn.bkn.go.id. Sepertinya website ini sedang dibuka oleh banyak orang sehingga untuk membuat akun saja butuh perjuangan agar bisa terhubung. Setelah membuat akun saya putuskan untuk memilih formasi Cum laude daripada umum karena passing grade cum laude yang menurut saya lebih menguntungkan. Jadi untuk formasi cum laude kita hanya diwajibakan untuk mendapat skor TIU minimal sebesar 85 dan totoal nilai 298. Nah, passing grade ini tentunya sangat menguntungkan sehingga nilai TWK dan TKP nantinya bisa sharing asalkan total nilainya mencapai 298.

Setelah melakukan pendaftaran, saya mulai menyiapkan semua berkas yang dibutuhkan mulai dari cetak informasi akun, fotocopy ijazah yang dilegalisisr, akreditasi kampus dan jurusan, transkrip nilai, dan surat pernyataan yang tersedia di lampiran pengumuman kementrian agama. Saya mengirim berkas via pos ke satuan kerja yang saya lamar yaitu UINAM. Saya juga terus memantau website sscn untuk melihat ada berapa orang yang mendaftar di formasi saya. Sampai pada penutupan jadwal pendaftaran, total peserta yang mendaftar di formasi saya ada 3 orang. Berarti kalau ketiganya lulus berkas saya akan bersaing dengan mereka di SKD dan SKB.

Sambil menunggu pengumuman saya mulai memantaskan diri dengan membeli beberapa buku panduan CPNS berbasis CAT. Saya mulai belajar tes Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) berdasarkan buku-buku yang saya beli dan hasil browsing di internet. Sekedar informasi bahwa tes SKD terdiri dari 3 bagian yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

Beberapa minggu kemudian, pengumuman kelulusan berkas administrasi akhirnya diumumkan. Saya pun mencari-cari apakah nama saya terdaftar sebagai peserta yang lulus. Alhamdulillah, setelah pencarian yang cukup sulit, saya akhirnya menemukan nama saya dan ternyata hanya saya sendiri yang lulus di formasi ini. Saya menjadi single fighter untuk formasi yang saya daftar.

Mendengar hasil tersebut saya lebih giat lagi belajar dan melakukan try out entah menggunakan paper based dan juga computer based dari website yang meyiapakan try out CPNS.
Hari tes akhirnya tiba, saya mendapat jadwal tes sesi kedua dimana tes akan dumulai pukul 10.00 hingga 11.30. Saya menggunakan pakaian hitam putih dengan pita hijau di lengan sebelah kiri.

Saya mulai mengantri untuk menitipkan barang-barang seperti tas dll. Jam tangan, perhiasan, dan logam lainnya tidak boleh masuk ke dalam ruangan. Yang dapat dibawa ke dalam ruangan hanya ktp dan kartu tes. Setelah menitipkan barang bawaan, saya kemudian menjalani pemeriksaan badan lalu mengisi absen, meminta stempel dan tanda tangan panitia di kartu tes lalu memperoleh pin untuk login CAT.  Sebelum masuk di dalam ruangan saya diperiksa lai untuk memastikan yang mendaftar dan ikut tes adalah saya dan buka joki. Di dalam ruang tes, kami disediakan laptop dengan ukuran kurang lebih 14 inchi dengan mouse.

Panitia kemudian memberi aba-aba dan kami mulai melakukan log in dan akhirnya soal terbuka. Soal yang muncul adalah TWK dengan total 35 nomor. Untuk TWK, model soalnya kebanyakan contoh kasus seperti "Apabila ada yang berkata suku A pelit, suku B kasar dll, maka sikap kita adalah…
Ada juga model soal seperti apa organisasi islam pertama yang beridiri tahun 1981 di Indonesia atau Siapa pahlawan yang meninggal dalam peristiwa ambarawa. Sejujurnya tes ini menurut saya adalah tes tersulit karena saya pengetahuan sejarah dan NKRI saya sangat minim.

Lanjut ke bagian sola kedua yaitu TIU yang berjumlah 30 nomor. Sejujurnya saya suka mengerjakan soal TIU daripada TWK karena beberapa jawaban soal TIU adalah jawaban pasti. Contoh soal TIU seputar deret, silogisme, aritmatika, dan gambar. Tapi ternyata soal TIU di tes CPNS in benar-benar sulit, saya membutuhkan waktu yang agak lama untuk menjawab soal TIU baru kemudian saya pindah ke soal TKP.

Di soal TKP, kita dihadapkan pada contoh kasus lagi tapi dengan narasi yang agak panjang selain itu hampir semua pilihan jawaban menurut saya benar karena hanya beda di satu kata. Menurut saya, tes ini sangat tricky.

Setelah semua soal saya jawab, saya mengakhiri tes dengan meng klik selesai dan eng ing eng….nilai total nilai saya adalah 342 dengan TWK 120, TIU 95, dan TKP 127. Hasil tersebut memenuhi kualifikasi untuk cum laude sehingga saya dapat lulus tes SKD dan melanjutkan tes SKB.

Pengumuman resmi SKB telah diumumkan. Lokasi tes SKB kali ini dipusatkan di kampus tujuan sehingga untuk pertama kalinya saya ke UINAM untuk mengikuti rangkaian tes.
Tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) terdiri atas 3 tes lagi yaitu psikotes, wawancara, dan microteaching.
Psikotest dilaksanakan di satu hari yang sama untuk semua peserta. Model psikotest di kemenag ini agak berbeda dengan psikotes yang pernah saya ikuti. Jadi kita diberi waktu tiga jam untuk mengerjakan psikotest yang berbasis paper test jadi ada soal dan LJK yang disiapkan. Soal psikotest dibagi dua yaitu soal A yang pilihan jawabannya hanya A dan B, jumlah soal sebnayak 90 tapi soal yang ada hanya 87. Menurut saya, tes model A ini mirip model tes PAPI namun di LJK kan. Kemudian ada model soal B dengan jumlah soal 50 nomor. Model B ini hampir sama dengan soal TPA atau tes TIU CPNS.

Tes kedua yaitu wawancara yang diadakan di hari rabu dalam satu minggu yang sama dengan psikotest. Interviewer terdiri dari dua orang. Awalnya portofolio mengenai diri saya diminta oleh interviewer. Ketika wawancara saya ditanya mengenai pendapat saya tentang islam seperti boleh tidka mengucapkan selamat natal, apa boleh orang muslim masuk ke gereja dll. Selain itu, saya juga disuruh menulis ayat yang dibacakan oleh interviewer lalu saya disuruh melafalkan doa sebelum tidur, bangun tidur, tahiyat dan iftitah. Saya juga dutanya mengenai publikasi ilmiah dan apakah pernah mengajar sebelumnya.  Ketika tes wawancara selesai ternyata ada absen yang harus saya isi tapi saya tidak mengisi absen tersebut. Namun, nama saya di centang ketika di luar ruangan. Semoga hal tersebut tidak menjadi masalah karena nilai saya wawancara saya telah diinput online oleh interviewer. Sejujurnya sampai sekarang saya masih mengkhawatirkan hal tersebut.

Selanjutnya di hari jumat, saya menghadapi tes microteaching atau praktek mengajar. Sebelumnya saya menyiapkan RPP dan SAP dari mata kuliah yang akan saya praktekkan. Kami diberi waktu 30 menit untuk microteaching, waktu 30 menit sudah termasuk menjawab pertanyaan dari para penguji. Penguji pada tes microteaching adalah dua orang. Awalnya penguji meminta portofolio atau cv serta kartu peserta. Setelah itu, saya diminta mengajar dengan disiapkan LCD tapi saya harus menyiapkan laptop sendiri. Setelah itu saya mulai mengajar dengan memberikan salam pembuka dan review bahan ajaran minggu lalu baru kemudian masuk ke materi. Selanjutnya slide saya di skip dan diarahkan langsung untuk penutup. Sementara menjelaskan penguji kadang memotong dengan memberikan pertanyaan seputar materi. Setelah selesai praktek saya kemudian diwawancara mengenai berapa lama saya telah mengajar, apa bahasa yang saya kuasai, dan program komputer apa yang saya kuasai. Tes microteaching saya ini tergolong cepat karena waktu tes berdekatan dengan sholat jumat.

Sekian pengalaman saya mengenai tes cpns kemenag 2018 ini semoga bermanfaat dan saya juga bisa diluluskan jika itu yang terbaik. :)

-RE


0 komentar:

Posting Komentar