PENGALAMAN SELEKSI MASUK (SIMAK) UI

Senin, 16 Mei 2016

Hi..there, now I want to share about my experience to register in University of Indonesia. Simak UI diselenggarakan 3 gelombang pertahun, namun untuk fakultas tertentu hanya dilaksanakan dua kali penerimaan pada semester gasal. Saya sendiri mendaftar simak untuk program magister Ilmu Kesehatan Masyarakat peminatan Kesehatan Lingkungan. Tes diadakan pada tanggal 10 April 2016 di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Peserta simak disarankan untuk melihat lokasi tes satu hari sebelum pelaksanaan tes. Saya sendiri agak merasa kesulitan mencari dimana saya akan melaksanakan tes mengingat baru pertama kali saya menginjakkan kaki di universitas ibu kota tersebut dan saya datang mengecek lokasi menjelang magrib dimana kondisi UI sudah mulai sepi. But overall saya bisa menemukan dimana lokasi tes saya keesokan harinya dengan bantuan informasi dari satpam disana.
Hari minggu tanggal 10 April, saya berangkat pukul 05.30. Sebenarnya jarak tempat tinggal saya dengan lokasi tes tidaklah jauh, saya menumpang di kosan keluarga daerah Margonda Raya namun saya lebih memilih menunggu lama di lokasi ujian daripada terlambat mengikuti ujian. That’s why masih subuh-subuh buta saya menggunakan jasa Grab car untuk menuju ke lokasi bersama dua teman saya dari Sulawesi. Walaupun masih subuh ternyata kondisi traffic di UI sudah crowded, banyak penjual menawarkan papan ujian, pensil, kipas dll. So, bagi peserta yang merasa atk nya belum cukup dapat membeli peralatan tersebut di lokasi ujian.
Sebelum ujian, saya memutuskan untuk mencari toilet terlebih dahulu. Sekedar informasi, antrian toilet di lokasi ujian sangatlah panjaaaangg..karena jumlah toilet yang dibuka terbatas. Setelah menunggu kurang lebih satu jam, saya dan peserta yang lain akhirnya disilahkan memasuki ruang ujian. Panitia menginstruksikan untuk mengumpulkan tas, jam tangan hingga papan pengalas ke depan sehingga yang ada di meja ujian hanya pensil, pulpen, penghapus, rautan, ktp, serta kartu ujian.
Jenis soal pada simak UI terbagi menjadi 2 yaitu soal TPA dan bahasa Inggris. Sesi pertama yang dikerjakan adalah soal TPA sebanyak 100 nomor dengan waktu 120 menit dengan sistem benar +4, salah -1. Kalau tidak salah 100 nomor TPA tersebut dibagi menjadi 45 nomor soal bahasa, 30 nomor numerik, dan 25 soal logika. Namun, kita mengerjakan soal TPA perbagian dengan waktu tertentu, misalnya soal bahasa kita diberi waktu 30 menit, numeric 45 menit, logika 45 menit. Sehingga apabila waktu pengerjaan soal bahasa telah habis maka kita tidak boleh lagi mengerjakan soal tersebut dan harus berpindah mengerjakan soal numeric. Setelah tes TPA, kita diberikan waktu istirahat kurang lebih 30 menit dan masuk ke ruangan kembali untuk mengerjakan tes bahasa inggris. Bahasa inggris terdiri atas 90 nomor tanpa sistem denda dengan pembagian 40 nomor structure dan 50 nomor reading dengan total waktu 100 menit.
Secara objektif, saya merasa soal UI tergolong sulit apalagi untuk soal TPA dimana jenis soal TPA berbeda dengan soal yang biasa saya pelajari. Soal mengenai deret numeric yang biasa muncul di TPA Bappenas sama sekali tidak muncul pada tes UI. Untuk soal bahasa inggris sendiri, tipenya mirip dengan soal TOEFL pada umumnya minus Listening. Tingkat kesulitannya pun menurut saya hampir sama dengan soal TOEFL. Okay, sekian dari saya semoga bermanfaat bagi para reader yang mungkin ingin melanjutkan studi di Universitas Indonesia.

-RE.

0 komentar:

Posting Komentar